Yogyakarta, 16 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat peran generasi muda sebagai garda depan masa depan industri kelapa sawit nasional, Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) kembali menyelenggarakan kegiatan Beasiswa Sawit Talk III dengan tema “Strategi Cerdas Lolos Beasiswa SDM Sawit 2025 melalui Pemahaman Tes Potensi Akademik dan Pengetahuan Umum Sawit” pada 15 Juni 2025 lalu secara virtual.
Acara ini sukses menghadirkan lebih dari 500 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, yang antusias mengikuti pembekalan materi untuk menghadapi seleksi Beasiswa SDM Sawit 2025.
Menariknya, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Eddy Martono, sebagai bentuk dukungan nyata dari pelaku industri terhadap penguatan sumber daya manusia muda di sektor perkebunan.
Dalam sambutannya, Eddy Martono menyampaikan rasa bangga dan optimisme terhadap semangat anak muda sawit yang tergabung dalam APMI.
“Saya apresiasi kepada APMI yang telah melaksanakan ini. Saya menjadi optimis terhadap kejayaan sektor perkebunan sawit ke depan, karena anak mudanya semangat-semangat. Walaupun hari ini perkebunan sawit kita tidak sedang baik-baik saja, namun saya yakin ke depan akan baik apabila anak mudanya bersatu,” ungkap Eddy di hadapan ratusan peserta daring.
Menurutnya, regenerasi SDM di industri sawit menjadi isu penting yang harus disiapkan sejak dini. Kegiatan edukatif semacam ini menunjukkan bahwa anak muda tidak hanya hadir sebagai penerus, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa harapan baru bagi keberlanjutan sektor sawit nasional.
Ketua Umum APMI, Muhammad Nur Fadillah, menyampaikan bahwa forum ini bukan hanya ajang persiapan menghadapi seleksi beasiswa, tetapi juga wadah konsolidasi semangat dan pemahaman bersama bahwa masa depan sawit Indonesia sangat bergantung pada kualitas dan militansi SDM mudanya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Eddy Martono atas kehadirannya dalam forum ini. Hal ini membuktikan bahwa industri sawit sangat berharap besar terhadap anak-anak muda dalam memastikan regenerasi SDM yang berkualitas ke depannya,” ujarnya.
Fadil juga menegaskan bahwa APMI akan terus memainkan peran sebagai jembatan strategis antara mahasiswa atau anak muda, pelaku industri, serta petani rakyat, melalui program-program pembinaan, pendampingan teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diisi dengan pemaparan materi terkait strategi menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA), pemahaman dasar-dasar sawit, serta tips-tips dari mahasiswa Politeknik Indonesia Venezuela, Universitas Pasir Pangaraian, Politeknik Kampar, dan Polbangtan Medan. Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang aktif dan partisipatif, mencerminkan tingginya minat generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan sektor sawit nasional.
Melalui Beasiswa Sawit Talk III, APMI menunjukkan bahwa regenerasi SDM sawit bukan hanya wacana, tetapi sedang dibangun dengan kerja kolektif, visi jangka panjang, dan semangat pengabdian kepada tanah perkebunan rakyat.