Yogyakarta, 3 Mei 2025 — Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) mengambil langkah strategis dalam penguatan organisasi wilayah dengan menunjuk Sobat Dollu Yohanda Siregar sebagai mandataris Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) APMI Sumatera Utara periode 2025–2027. Mandat ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum APMI, Muhammad Nur Fadillah, sebagai bagian dari implementasi Master Plan APMI 2025–2030.
Penunjukan ini merupakan langkah strategis yang selaras dengan arah implementasi Master Plan APMI 2025–2030, yang menempatkan wilayah sebagai basis penting dalam mewujudkan transformasi organisasi secara nasional. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi strategis dalam peta perkebunan Indonesia, dipandang perlu segera memiliki struktur kepemimpinan yang kuat dan adaptif terhadap dinamisnya isu-isu perkebunan yang berkembang.
Dalam keterangannya, Muhammad Nur Fadillah menyampaikan bahwa mandat tersebut diberikan sebagai bagian dari strategi penguatan kelembagaan APMI secara menyeluruh.
“Penunjukan ini merupakan bagian dari langkah penguatan organisasi untuk memastikan setiap wilayah siap menjalankan perannya dalam ekosistem gerakan planters muda Indonesia. Kita sedang menyiapkan organisasi untuk menyambut tantangan masa depan perkebunan yang lebih kompleks dan dinamis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum APMI menyampaikan harapan agar mandat ini dijalankan dengan semangat kolaborasi dan integritas.
“Kami percaya bahwa organisasi hanya bisa bertumbuh ketika dipimpin oleh orang-orang yang tidak hanya mampu bekerja, tapi juga mampu membangun semangat kolektif. Mandat ini adalah bagian dari komitmen kami membangun APMI sebagai organisasi kader yang hidup, relevan, dan berpihak pada kepentingan petani dan masa depan sektor perkebunan nasional,” ujarnya.
Baca juga:
APMI Sambut Baik Perluasan Beasiswa Sawit 2025: Ingatkan Komitmen Penyelenggara Beasiswa
Dengan mandat ini, Ketua Umum BPP APMI berharap struktur wilayah Sumatera Utara akan segera terbentuk dan mampu menjalankan fungsinya secara optimal dalam mendorong kaderisasi, penguatan kapasitas anak muda perkebunan, serta pembangunan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat daerah.
Langkah ini menjadi bagian integral dari arsitektur besar APMI lima tahun ke depan, termasuk agenda-agenda prioritas seperti mengkonektivitaskan seluruh wilayah dalam penguatan organisasi, pengkaderan, menciptakan inovasi, membangun kemitraan, serta menjawab tantangan dan kebutuhan anggota APMI.