Generasi Muda Jadi Kunci Atasi Ketimpangan Produktivitas Sawit Rakyat

Yogyakarta, 6 Mei 2025 – Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjembatani kesenjangan produktivitas antara perkebunan kelapa sawit milik perusahaan besar dan petani rakyat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Kajian dan Advokasi APMI, Mulyadi, dalam acara Konsolidasi Nasional APMI Tahun 2025 dan Pelatihan Drone pada 23-24 April lalu yang diikuti ratusan mahasiswa penerima beasiswa sawit dari seluruh Indonesia.

Baca juga:
APMI Akan Bentuk Badan Pengurus Wilayah di 15 Provinsi pada 2025 untuk Perkuat Peran Anak Muda Perkebunan

Menurut Mulyadi, hingga saat ini kesenjangan produktivitas sawit masih menjadi tantangan besar bagi industri sawit nasional. Data menunjukkan bahwa produktivitas perkebunan rakyat masih berkisar antara 2–3 ton/ha/tahun minyak sawit mentah (CPO). Angka tersebut terpaut jauh dari produktivitas perusahaan besar yang mampu mencapai 6–7 ton/ha/tahun.

Kesenjangan ini bukan hanya persoalan angka, tapi menyangkut kesejahteraan petani, efisiensi industri, dan bahkan citra sawit Indonesia di mata dunia,” ujar Mulyadi.

Ia menjelaskan bahwa berbagai faktor seperti penggunaan benih yang tidak unggul, keterbatasan teknologi, kurangnya pendampingan teknis, serta kendala modal dan manajemen, menjadi penyebab utama rendahnya produktivitas di level petani. Meski pemerintah telah menggulirkan program seperti Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan pelatihan intensifikasi, tantangan teknis dan administratif di lapangan masih menghambat efektivitas program.

Melihat situasi tersebut, APMI mengambil langkah nyata melalui program Gerakan Klinik Perkebunan Rakyat. Program ini melibatkan mahasiswa untuk terlibat mendampingi petani dalam menerapkan praktik budidaya yang lebih baik dan berkelanjutan.

Selain itu, APMI juga mendorong adopsi teknologi pertanian modern, seperti penggunaan drone untuk pemetaan lahan, pemupukan, hingga pemantauan kesehatan tanaman. Pelatihan mulai dari pengenalan hingga simulasi penggunaan drone telah diberikan kepada mahasiswa sebagai bekal untuk mendampingi petani.

Baca juga:
Ketua Umum BPP APMI Berikan Mandat Kepada Dollu Yohanda Siregar sebagai Mandataris Ketua BPW APMI SUMUT 2025-2027

Jika tidak ditangani segera, kesenjangan ini akan memperdalam ketimpangan ekonomi dan mencoreng reputasi sawit Indonesia. Sudah saatnya anak muda memperjelas perannya dalam menyikapi masalah ini,” tegas Mulyadi.

Ia menambahkan, kolaborasi antara generasi muda, lembaga pendidikan, pemerintah, pelaku industri, dan petani harus diperkuat guna menciptakan sistem perkebunan yang adil dan produktif. Anak muda, menurutnya, tidak cukup hanya menjadi penonton, tapi harus menjadi agen perubahan yang membawa solusi.

Kita harus buktikan bahwa Indonesia bukan hanya penghasil CPO terbesar, tapi juga pelopor keadilan dan inovasi dalam pertanian,” pungkasnya.

Tags

Berita Terkini

Presented By

Hubungi Kami

Sekretariat : Jl. Boyong, Banteng, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos: 55582
Telepon : +62 822 - 2132 - 1502
E-Mail : plantersmuda.id@gmail.com

Asosiasi Planters Muda Indonesia

Made By Departemen IT Developer - APMI